Selamat datang PT Tanjung Persada Logistik
Berita Terbaru Kami
(Dari Berita Kompas )Dalam dua tahun terakhir ini, sejumlah rute penting perdagangan maritim dunia mengalami tekanan berat. Kombinasi ketegangan geopolitik, dampak perubahan iklim, dan konflik telah mengguncang perdagangan global dan mengancam fungsi rantai pasokan maritim. Tantangan kombo itu diperkirakan masih mewarnai perdagangan maritim dunia tahun depan.
Dalam Tinjauan Transportasi Maritim 2024 yang dirilis di Jenewa, Swiss, Selasa (22/10/2024), waktu setempat, Badan Perdagangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD) menyebutkan tiga titik kritis rute perdangangan maritim dunia. Titik kritis ketiga berada di Terusan Panama, Laut Merah dan Terusan Suez, dan Laut Hitam.
Terusan Panama, jalur penghubung Samudra Pasifik dan Atlantik, terdampak El Nino. Sumber air utama terusan berusia 120 tahun kapal itu susut cukup signifikan sehingga jumlahnya melewati batasan.
Rute pengiriman utama mengalami gangguan signifikan sehingga menyebabkan tertundanya, pergeseran rute, dan biaya yang lebih tinggi.
Pelayaran melewati Laut Merah dan Terusan Suez yang menghubungkan Laut Mediterania ke Samudra Hindia melalui Semenanjung Arab juga terganggu. Serangan kelompok Houthi terhadap sejumlah kapal dagang yang melewati Laut Merah menjadi pemicunya.
Perdagangan maritim melalui Laut Hitam yang menjadi pusat penting perdagangan pupuk dan biji-bijian untuk pangan dan pakan juga masih diselimuti ketegangan. Belum ada tanda-tanda konflik Rusia-Ukraina yang berlangsung sejak tahun 2022 itu akan berakhir.
”Jalur pengiriman utama mengalami gangguan signifikan sehingga menyebabkan penundaannya, pergeseran rute, dan biaya yang lebih tinggi,” sebut laporan bertajuk ”Menavigasi Titik-titik Kritis Maritim” itu.